Frequently Asked Question

Mengapa Alkitab KPT tidak menggunakan kata "Allah" dalam penerjemahannya?

Ada dua hal yang menjadi pertimbangan kami. Pertama, banyak umat Muslim yang menurut mereka merasa tersakiti dengan penggunaan kata "Allah" dalam Alkitab Kristen karena menurut mereka deskripsi "Allah" dalam Alkitab tidak sesuai dengan yang mereka pahami. Kedua, berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), definisi kata "Allah" adalah nama Tuhan dalam bahasa Arab, yang telah keluar dari konteks Alkitab, yaitu sebagai gelar dan bukan nama.


Mengapa kita (Kristen) harus melulu mengikuti kemauan umat Muslim?

Tidak harus begitu juga. Kami menggunakan patokan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), yang merupakan aturan-aturan yang sepantasnya diikuti apabila kita ingin menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Contohnya: permintaan mereka agar kata "Alkitab" tidak dipakai, tidak bisa diikuti karena KBBI mendefinisikan kata "Alkitab" sebagai kitab suci agama Kristen.


Selain kata "Allah" adakah kata lain yang diganti dalam Alkitab KPT?

Ternyata ada banyak kata lain yang berkaitan dengan kata "Allah" menurut KBBI, sehingga kami memutuskan untuk menggantinya. Contohnya: kata nabi menurut KBBI berarti orang yang menjadi pilihan Allah untuk menerima wahyu-Nya. Kata nabi kami ganti menjadi kata nebi. Juga kata malaikat menurut KBBI berarti makhluk Allah yang taat, diciptakan dari cahaya, mempunyai tugas khusus dari Allah. Kata malaikat kami ganti menjadi kata malakh.


Mengapa Alkitab KPT mengganti "Perjanjian Lama" menjadi "Perjanjian Awal"?

Memang istilah "Perjanjian Lama" adalah terjemahan dari "Old Testament", namun kata "Perjanjian Lama" menyiratkan arti perjanjian yang sudah usang. Berdasarkan penelitian kami, kemungkinan istilah ini digunakan akibat adanya konflik antara umat Kristen dengan umat Yahudi di masa lalu. Berdasarkan hikmat yang kami terima, adalah lebih baik istilah "Perjanjian Lama" diganti menjadi "Perjanjian Awal" berdasarkan 2 pertimbangan. Pertama, bahwa kitab pertama Musa dibuka dengan kata "Bereshit" yang berarti "Awalnya". Kedua, bahwa kitab "Perjanjian Awal" menceritakan bagaimana Sang Ilahi melakukan perjanjian yang paling awal dengan para leluhur Israel.


Apakah istilah "Perjanjian Baru" diganti juga dalam Alkitab KPT?

Kami juga menerima hikmat bahwa ada baiknya istilah "Perjanjian Baru" diganti menjadi "Perjanjian Akhir", karena memang perjanjian ini adalah perjanjian yang terakhir antara Sang Ilahi dengan umat-Nya. Demikian pula bahwa setelah melakukan "Perjanjian Akhir", Sang Mempelai kita, yakni Y'hoshua Sang Mesias, telah pergi untuk mempersiapkan tempat tinggal bagi kita. Pada kedatangan kedua, Y'hoshua tidak akan lagi mengadakan suatu perjanjian yang lain, melainkan hanya menjemput para mempelai untuk dibawa ke tempat tinggal yang kekal, yang telah dipersiapkan-Nya.


Apabila ada pertanyaan lain, bisa menghubungi kami. Pertanyaan-pertanyaan nantinya akan kami muat di sini.

Terimakasih para sponsor, Tuhan memberkati

Kemilau
Lembang Tea
Chiffon Bandung